Laman

Sabtu, 19 Januari 2013

PRESENTASI INTERNASIONAL YANG BERNUANSA FILSAFAT



Presentasi Prof Marsigit yang bernuansa filsafat  di Chiang Mai, Thailand tahun 2010 adalah dengan judul The Expert Approach of Learning Fraction in Junior High School. Expert approach ini merupakan gunung es dari realistik matematika yaitu dengan tingkatan sebagai berikut paling bawah adalah matematika konkrit, diatasnya adalah model konkrit kemudian model formal dan yang paling atas adalah matematika formal. Hermenetika itu tidak hanya digunakan dalam istilah berfilsafat saja, namun dapat digunakan dalam segala aspek. Unsur dasar hermenetika adalah lurus dan melingkar. Lurus itu karena kita tidak pernah mengulangi hal yang sama, semua menembus ruang dan waktu bahkan batu pun dapat menembus ruang dan waktu. Ruang dan waktu itu berdimensi-dimensi. Melingkar itu berarti berinteraksi, contohnya yang di atas guru yang di bawah murid, yang di atas kakak yang di bawah adik, yang di atas para filsuf yang di bawah adalah kita, dan sebagainya. Hermenitika meliputi yang ada dan yang mungkin ada.

Sampah global itu bermacam-macam, contohnya pernikahan siri Bupati Garut dan penembakan siswa SD di Amerika. Itulah contoh sampah di tingkat dunia. Dunia ini semakin kecil maka semakin orang sombong dan semakin vulgar. Mereka mulai menyombongkan dunia mereka sendiri. Orang Indonesia terkenal dengan sikap tolerannya beebeda dengan orang Jepang yang sangat fanatik. Bersikap toleran itu adalah salah satu bentuk ketidakpahaman. Bentuk toleransi bangsa Indonesia adalah dengan dijajahnya bangsa ini oleh Jepang selama 350 tahun.

Orang yang siap menghadapi kiamat adalah orang yang belajar filsafat. Orang-orang diluar sana takut dan sibuk menghadapi isu kiamat pada tanggal 21 Desember 2012. Mereka takut terhadap kiamat karena mereka tidak meletakkan spiritual ditempat yang paling atas. Bahkan disiaran berita dikatakan bahwa kiamat diundur karena Tuhan ingin menonton sepakbola di Itali. Mereka sangat berani mempermainkan Tuhan.

Dalam kehidupan kita ada hermenetika yang rutin seperti hari Senin ketemu Senin ketemu lagi dengan Senin, dan sebagainya. dalam rutin itu bagaimana kita memahaminya. Dalam pengembangan diri, menurut filsafat adalah mengadakan yang mungkin ada kemudian hal tersebut akan berkembang, membisakan yang mungkin bisa hal tersebut juga akan berkembang. Yang  mungkin ada tidak hanya pikiran, namun pengalaman, aktifitas, spiritual, konsep, dll. Yang mungkin ada juga meliputi yang ada dan yang mungkin ada.

Matematika konkrit adalah segala sesuatu yang kita dilihat di lingkungan sekitar, misal menghitung jumlah daun dalam sebuah tanaman. Kalau tanaman tersebut berupa gambar atau foto maka hal tersebut disebut dengan model konkrit. Bentuk formalnya adalah ketika kita menjumlahkan banyak ranting, banyak daun, dll.

Gunung Merapi mempunyai metafisik yaitu dibalik gunung adalah kekuasaan Tuhan. Masyarakat Yogyakarta ingin menyatu dengan alam maka Mbah Maridjan ditunjuk sebagai penjaga gunung dan Ratu penjaga laut selatan dinikahi oleh Raja Yogyakarta. Fenomena jika kita tidak siap akan menjadi bencana, jika kita siap akan menjadi hiburan. Begitu juga dengan matematika, ketika siswa tidak siap untuk belajar maka dia akan merasa kesulitan oleh karena itu diperlukan apersepsi agar siswa siap dalam mengikuti pembelajaran matematika. Jika siswa siap maka dia akan menyukai matematika. Kesiapan siswa diperoleh dari komunikasi antara siswa dengan guru.

Unsur dasar pneumenologi ada dua yaitu idealisasi dan abastaksi. Dalam filsafat, fenomena adalah yang ada dan yang mungki ada. Dalam membina hubungan dengan pasangan, kekurangan pasangan simpanlah di rumah epoke dan kelebihannyalah yang kita kembangkan dan pelihara. Kaum absolutis masih menguasai dunia pendidikan anak-anak. Kaum absolutis adalah kaum formal, kaum rasional, dan platonism. Setelah lulus kuliah dan menjadi guru, tugas pertama kita adalah mengembalikan intuisi siswa yang selama ini hilang dan kemudian dikembangkan dengan berbagai metode pembelajaran yang telah ada.

MENDALAMI FILSAFAT MELALUI TANYA JAWAB




          Perkuliahan filesafat pendidikan matematika oleh Prof. Dr. Marsigit M.A, pada hari Senin tanggal 17 Desember 2012 dimulai dengan tes jawab singkat tentang filsafat. Setelah selesai, perkuliahan dilanjutkan dengan tanya jawab filsafat. Berikut adalah ringkasan tanya jawab antara mahasiswa dengan Prof. Dr. Marsigit M.A,:
1.    Lina Dwi Aris : Apa yang dimaksud dengan angin dan hakekatnya?
Jawab : Dalam filsafat suatu objek itu berdimensi. Dimensi yang paling primitif adalah dengan intuisi yaitu misal sejak kapan mengenal. Jika kamu tidak dapat menjawab sejak kapan kamu mengenal angin, maka kamu termasuk kaum intusionisme. Intuisi sangat penting di dalam hidup ini karena 90% dalam hidup kita menggunakan intuisi. Seperti kata enak, besar, kecil, banyak dll adalah jenis kata yang diperoleh melalui intuisi. Interaksi kita dengan orang adalah upaya untuk memperoleh pemahaman intuisi, kemudian terbentuk di dalam pikiran. Dala berfilsafat ada empat langkah yaitu material, formal, normatif, dan spiritual. Angin secara formal disebut juga sebagai badai, angin ribut atau topan. Dalam normatif angin adalah angin secara geografi yaitu angin adalah pergerakan. Secara spiritual pengertian angin di dalam kitab suci.

2.    Eka Budiarti: Apa hakekat dari perceraian dalam kehidupan?
Jawab: Bercerai tidak bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari tanpa melihat dokumennya. Secara spiritual, Tuhan tidak menyukai orang yang bercerai. Secara formal, perceraian diatur dalam undang-undang. Secara normatif, bercerai itu mengenai baik buruk suatu perceraian. Perceraian sangat perlu didefinisikan sebab sebagai dasar hukum berikutnya yaitu tentang harta gono gini.

3.    Nurmanita Prima : Jika dalam suatu kejadian ada seseorang telah menikah, mana yang lebih diutamakan antara pasangan hidup kita dan orangtua kita?
Jawab: Yang diutamakan adalah komunikasi. Komunikasi disini maksudnya adalah agar hubungan tetap terjalin dengan baik, maka kita gunakan komunikasi dalam berinteraksi dengan semua orang termasuk pasangan dan orangtua kita.

4.    Conny Devilita: Apa hakekat kepercayaan dan keyakinan dalam tinjauan agama?
Jawab: Ada term atau pengertian yang berkembang misal Aceng Fikri yang telah berkonotasi negatif. Demikian juga dengan kepercayaan, bahwa kedua kata ini yaitu kepercayaan dan keyakinan mempunyai arti yang disamakan. Dalam peraturan perundang-undangan juga telah disebutkan tentang aliran kepercayaan. Secara spiritual saya lebih memilih kata keyakinan untuk merepresentasikan agama kita.

5.    Rudy Prasetyo: Bagaimana menghadapi kekalahan agar tidak semakin terpuruk?
Jawab: Orang yang dapat menghibur orang yang sedang terpuruk adalah apabila pangkatnya lebih tingg didengarkan agar penghiburannya. Dalam menghadapi kekalahan maka hendaknya kita selalu berusaha dan berdoa. Kegagalan dapat digunakan sebagai motivasi untuk bangkit, berjuang dan bertahan di dalam hidup ini. Menumbuhkan semangat ketika gagal adalah dengan berkomunikasi dengan orangtua atau teman dekat.

6.    Tri Wahyuni: Mengapa ada pro dan kontra? Mengapa bisa begitu?
Jawab: Dua hal tersebut adalah kodrat. Seperti, siang dan malam, laki-laki dan perempuan. Di dalam hidup memang harus ada pro dan kontra. Pro dan kontra didalam pikiran adalah ilmu, jika di dalam hati itu adalah godaan setan.

7.    Yunia Indri: Mana yang disebut dengan dewa antara orangtua dan anak muda? Apa ciri-ciri dewa?
Jawab: Dewa itu sesuai dengan ruang dan waktu. Setiap yang ada dan yang mungkin ada dapat disebut sebagai dewa. Antara orangtua dan anak muda ada hal yang tidak bisa dikalahkan oleh anak muda dari orangtua yaitu usia. Sekali kita bisa mengejar usia orangtua maka kita tidak akan bisa kembali. Oleh karena itu janganlah kita sombong.

8.    Ermitasari :Mengapa banyak gejala alam yang semakin kompleks?
Jawab: Sebagai orangtua semakin pikun maka semakin sederhana karena semakin banyak yang dilupakan. Bagi kita semakin kompleks, maka semakin paham pula pemahaman kita.

TANYA JAWAB FILSAFAT




          Perkuliahan filsafat pada hari Senin tanggal 10 Desember 2012 dimulai dengan tes jawab singkat dari Bapak Prof. Marsigit. Setelah selesai kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab yang dirangkum seperti berikut ini:
1.    Yulian Angga: Apakah semua yang ada di dunia ini memiliki pola?
Jawab: Sebuah pola bukanlah pola bagi orang yang tidak memahaminya. Sebuah jalan bukan jalan bagi orang yang tidak memahaminya. Bagi orang orang yang memahami dan mempercayainya semuanya telah dirancang oleh Tuhan sedemikianrupa sehingga semuanya berpola namun kita tidak dapat melihat pola yang telah diciptakan oleh Tuhan.

2.    Rina Susilowati: Apa hakekat perbedaan dalam persatuan? Kapan sesuatu itu disebut dengan mimpi?
Jawab: Orang berbeda dalam banyak hal namun dpat bersama dalam beberapa hal. Semua orang berbeda namun juga sama. Sama-sama manusia, sama-sama hidup, sama-sama mati. Tapi tidak ada manusia yang sama, karena manusia terikat oleh orang dan waktu. Dalam filsafat itu tergantung apa yang dianggap sama dan apa yang dianggap berbeda.
Mimpi itu bisa diingat kembali atau tidak, tergantung dari kualitasnya. Kualitas mimpi itu rendah dan tinggi, tergantung dari pengalaman hidupnya. Mimpi itu bisa didekati dengan ilmu psikologi.

3.    Ermitasari: Apa perbedaan antara cinta dan sayang?
Jawab: Cinta dan sayang itu kontekstual dan berdimensi. Cinta dan sayang itu sama-sama intuisi. Kita sebagai manusia tidak bisa mendefinisikan apa itu cinta, namun hanya bisa mengkarakteristikan orang yang cinta kepada seseorang. Membedakan cinta dan sayang adalah dengan menggunakan intuisi, artinya semua pengalaman dan orang-orang yang ada di sekitar kitalah yang membedakan antara cinta dan sayang.

4.    Dwi Kartika Sari: Mengapa “tidak ada” bukan merupakan objek filsafat?”
Jawab: Yang tidak ada itu relatif, tergantung ruang dan waktunya. Yang tidak ada mempunyai kemungkinan menjadi ada. Yang tidak ada bisa dikategorikan menajdi yang mungkin ada. Yang tidak ada bisa dijadikan sebagai ikhtiar.

5.    Nurmanita Prima: Apa ciri-ciri guru yang galak?
Jawab: Ciri-ciri guru yang galak adalah mudah marah, toleransinya kecil dan suka memaksakan kehendak.

6.    Arlian Bety: Bagaimana menghadapi orang yang pelit dalam berbagi ilmu?
Jawab: Langkah pertama adalah dengan menggunakan komunikasi, namun jika orang tersebut tidak ikhlas membagi ilmunya maka jangan dipaksa. Selanjutnya sebaiknya kita mendoakan orang tersebut. Pelit itu berdimensi. Orang-orang di negara maju/ negara kapital maka mereka mulai menghargai apa yang orang pikirkan. Di Amerika ada istilah teacher pay teacher artinya guru membayar guru, maknanya adalah guru membuat karya dan disimpan dalam sebuah file, jika orang lain menghendaki untuk memilikinya maka orang lain tersebut harus membayar sejumlah uang. Namun bagi saya, saya sangat senang jika ilmu saya sangat bermanfaat oleh orang lain, maka sejauh ini saya tidak akan berpikiran semacam itu.

7.    Felisitas: Apa yang menyebabkan krisis multidimensi?
Jawab: Krisis multidimensi penyebabnya adalah berasal dari guru, sebab siswa tidak belajar secara alami sehingga siswa kehilangan intuisi, siswa dianggap tong kosong. Karena kehilangan intuisi maka kehidupan akan menjadi berantakan.

8.    Siti Subekti: Apakah yang dimaksud dengan permenitika?
Jawab: Permenitika adalah terjemah dan terjemahkan. Kalau dalam masyarakat kita adalah silaturahmi. Jadi kalau hendak mengajar matematika adalah sebagai guru hendaknya memfasilitasi dan membantu siswa untuk mampu bersilaturahmi dengan matematika.

9.    Rudy Prasetyo: Mengapa saya gemuk?
Jawab: Gemuk itu perlu diwaspadai. Godaannya adalah mudah ngantuk. Berfilsafat dapat membuat badan menjadi kurus, karena mengerti bisa menyebabkan tidak bahagia.
10. Aries Saputra: Menurut filsafat, apa hubungan antara mimpi dan khayalan?
Jawab: Cita-cita merupakan khayalan, namun khayalan belum tentu merupakan cita-cita. Maka cita-cita adalah khayalan yang bagus dan terstruktur, karena mempunyai alasan dan landasan. Misal, landasannya adalah orangtua. Cita-cita adalah khayalan yang bisa dipertanggungjawabkan.

11. Siti Zaenab: Apa pengertian sombong?
Jawab: sombong itu pengertiannya bertingkat, ada berdasar awam, psikologis  dan spiritual. Secara spiritual, sombong itu dekat dengan setan. Sombong itu dapat menjadi musuh terhadap diri kita.

MITOS DAN HAL GAIB DALAM FILSAFAT



            Awalnya kita harus bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk belajar filsafat, karena berfilsafat adalah sarana untuk merefleksikan diri. Berfilsafat dapat ditransformasikan sebagai makro dan mikro. Makronya adalah dunia secara keseluruhan sedangkan mikro adalah diri kita sendiri sebagai orang yang mempelajari filsafat. Kita dapat membongkar mitos seperti orang Yunani Kuno. Mitos adalah tidak mengerti maknanya namun kita melakukannya. Hampir 90% anak-anak belajar menggunakan metode mitos. Apakah makhluk goib itu mitos?
            Hidup itu merentang antara dua kutub yaitu yang ada dan yang mungkin ada atau yang nyata dan yang tidak nyata (gaib). Berbagai pengalaman-pengalaman gaib pasti pernah dirasakan atau dialami oleh setiap manusia. Terkadang sebagai manusia kita penasaran terhadap hal tersebut, maka kita ingin mencari tahu keberadaan hal-hal gaib itu. Semakin kita mencari maka kita akan mendapatkan hal yaitu bahwa kita harus sopan santun terhadap ruang dan waktu. Hal-hal gaib itu ada, sebab walau kita pikirkan secara rasional maka hal gaib tersebut tetap tidak akan terpecahkan secara nalar. Setinggi-tingginya pikiran manusia tidak akan dapat memecahkan sesuatu hal yang gaib. Satu-satunya cara dapat memecahkan hal-hal yang gaib tersebut adalah dengan keyakinan.
            Mitos itu berhubungan dengan intuisi, dan logos juga berhubungan dengan intuisi. Intuisi adalah pondasi dalam hidup kita. Dalam hidup ini 90% kita menggunakan intuisi dan sisanya 10% kita menggunakan pikiran secara rasional. Kalau kita kehilangan intuisi ruang maka kita akan kebingungan, misalnya kita salah arah di suatu daerah. Ketika kehilangan intuisi waktu adalah ketika kita tidak menyadari perbedaan waktu di suatu daerah.
            Hal yang sudah terjadi pada hidup ini adalah terbaik bagi diri kita, karena kita semua percaya terhadap takdir Allah. Tidak ada sedikitpun yang bukan merupakan karunia dari Allah. Oleh karena itu, maka kita harus dapat menerima semua hal yang telah terjadi pada diri kita sehingga kita dapat ikhlas menerimanya.
            Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi dalam tidurnya. Salah satu faktor kita bermimpi dalam tidur adalah adanya kesan yang mendalam dalam kehidupan nyata. Kesan yang mendalam dan dipengaruhi oleh fisik yang kurang fit maka akan menyebabkan mengigau atau nglindur (istilah dalam bahasa Jawa).
            Orang dapat menilai orang dapat dilihat dari perilakunya sehari-hari. Setiap orang punya potensi negatif untuk menjadi berbahaya, namun hal tersebut dalam diminimalisir dengan arahan-arahan dari orang lain atau disadarkan oleh orang lain. Hal ini adalah ranah naomena, yaitu tidak bisa dilihat, diraba namun bisa dipikirkan.

RUANG DAN WAKTU DALAM BERFILSAFAT



                Berfilsafat itu adalah olah pikir. Sehingga olah pikir itu dapat olah pikir sendiri, olah pikir bersama-sama, olah pikir bangsa Indonesia, olah pikir akhirat dan sebagainya. Berfilsafat harus menggunakan referensi, yaitu pikiran para filsuf dalam karya-karya dalam buku-bukunya. Macam filsafat ditentukan oleh objek filsafat, yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Misal, objeknya adalah diri manusia maka filsafatnya adalah filsafat manusia, objeknya mengenai spiritual maka filsafatnya adalah filsafat spiritual.
                Berfilsafat dibagi menjadi dua objek yaitu berfilsafat terhadap objek yang ada di dalam pikiran dan berfilsafat terhadap objek yang ada di luar pikiran. Contoh: misal kita meihat suatu benda yaitu handphone, ketika kita melihatnya maka handphone itu ada di luar pikiran kita namun setelah kita memejamkan mata dan kita masih ingat dengan handphone itu maka handphone itu sekarang berada di dalam pikiran kita. Handphone yang ada di dalam pikiran itu bersifat ideal dan tetap, sedangkan yang diluar pikiran sifatnya berubah. Yang benar menurut ilmu adalah yang ada di dalam pikiran. Filsafat menurut objeknya, jika objeknya satu maka disebut dengan filsafat monoisme. Jika objeknya dua maka disebut dengan filsafat dualisme dan jika objeknya banyak maka disebut dengan filsafat pluralisme.
                Manfaat ketidaksempurnaan adalah dapat membedakan. Contohnya kita dapat membedakan yang dapat terbang dengan yang tidak bisa terbang. Menembus ruang dan waktu adalah jika digambarkan seaka-akan suatu makhluk yang luar biasa. Menembus ruang dan waktu adalah mengalami atau melakukan perubahan. Upaya menembus ruang dan waktu itu adalah berdimensi. Dimensi waktu adalah waktu yang berurutan, waktu yang berkelanjutan dan waktu yang berkesatuan. Dimensi ruang yaitu dimensi satu, dimensi dua dan seterusnya. Ruang adalah pikiran, meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Ruang itu terdiri dari wadah dan isi. Tanpa wadah kita tidak dapat menemukan isi dan tanpa isi kita tidak dapat menemukan wadah. Wadah dan isi saling berkaitan. Untuk mengetahui waktu harus menemukan ruang, begitu juga sebailknya. Sebenar-benarnya kita tidak dapat menemukan ruang dan waktu karena kedua hal itu hanya ada di dalam pikiran. Kita dapat menemukan ruang dengan menggunakan intuisi bukan menggunakan definisi.
                Ruang imajiner diri kita atau biasa disebut sebagai ruang saja. Ruang tersebut terdiri dari unsur material, formal, normatif, dan spiritual. Material adalah bentuk fisik diri kita. Formal itu adalah tulisan-tulisan resmi sedangkan material itu yang konkrit. Normatif adalah ilmunya, baik buruk, tata krama, dan jika ditingkatkan akan menjadi spiritual.
                Orang yang berilmu adalah orang yang sopan santun terhadap ilmu tersebut. Orang pendidikan matematika adalah orang yang sopan dan santun terhadap apa yang ada dan yang mungkin ada dalam pendidikan matematika. Santun itu berarti mengerti, menghayati kemudian mengamalkan dan kemudian merefleksikan. Jika kita sopan santun terhadap ruang dan waktu maka kita menempatkan spiritual ditempat yang paling atas. Dajjal adalah ketika bertemu dengan suatu sistem dan tidak menyukai sistem tersebut. Sehingga kita saling mendajjalkan satu sama lain. Kita tidak dapat memberikan batas, misal kita tidak dapat memberikan batas antara siang dan malam.
                Penyebutan diri kita berdasarkan ruang dimana kita berada. Misal kita berada dalam sebuah resepsi maka bisa jadi aku adalah tamu, panitia atau tuan rumah. Jika ruangnya adalah sepakbola maka aku adalah wasit, pemain sepakbola, penonton atau pelatih. Namun jika yang dibicarakan adalah materialnya maka aku adalah punggung, tangan atau kaki. Dan bila yang menjadi subjek pembicaraan adalah formal maka aku adalah tulisanku, karya-karya, ijasah atau KTP. Jika yang dibicarakan adalah normatif maka aku adalah sebenar-benarnya diriku. Dari sisi spiritual aku adalah doa-doamu, amal-amalmu. Yang mampu menembus ruang dan waktu bisa jadi sisi material, formal, material bahkan spiritual. Batu dan tanaman juga bisa menembus ruang dan waktu karena mereka juga tidak luput dari perubahan. Metode batu menembus ruang dan waktu sesuai dengan pikiran subjeknya.
                Hal-hal yang mendasar yang ada di dalam ruang dan waktu adalah yang pertama Pneomenologi adalah karya-karya cipta filsuf yang bernama Husserl. Pneomenologi paling banyak menggunakan orang matematika. Unsur dasar Pneomenologi ada dua yaitu abstraksi dan  idealisasi. Abstraksi adalah memilih atau reduksi dan idelaisasi adalah menganggap sempurna di bagian yang ideal. Sesuai dengan kodratnya manusia itu adalah memilih. Manusia juga mempunyai potensi untuk terpilih. Rumah epoke adalah tempat untuk hal-hal yang sedang tidak dipikirkan.
                Kedua, pemahaman tentang fondasionalism. Semua umat beragama adalah fondasionalism, karena menempatkan Tuhan sebagai Causa Prima yaitu sebab dari segala sebab, sebab utama dan pertama. Seluruh kaum matematikawan murni adalah kaum fondasionalism, karena membuat matematika menggunakan definisi. Dalam membangun keluarga fondamennya adalah ijab kabul.
                Ketiga, anti fondasionalism. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu membedakan besar dan kecil, itulah yang disebut dengan anti fondasionalism. Anti fondasionalism tidak memerlukan definisi. Anti fondasionalism kemudian disebut sebagai intuisi. Anak kecil itu belajar menggunakan intuisi bukan menggunakan definisi. Misal ketika mendefinisikan angka 2, kita menyebut bahwa 2 adalah bilangan genap, 2 adalah bilangan prima dsb. Maka sebenar-benarnya definisi angka 2 adalah menggunakan intuisi. Itulah permasalahan besar dalam matematika bahwa pembelajaran matematika berasal dari orang dewasa yang menggunakan definisi bukan dari anak-anak yang menggunakan intuisi. Sehingga anak menganggap matematika menyeramkan dan anak akan kehilangan intuisi dalam belajar matematika. Kehilangan intuisi dapat menyebabkan kerusakan dunia.

ALIRAN FILSAFAT


           Aliran filsafat tergantung dari obyeknya. Misalnya, jika obyeknya adalah alam maka filsafatnya adalah filsafat alam. Namun pemberian nama filsafat juga bisa diberi nama sesuai dengan nama tokohnya. Misalnya adalah Vegelianism, dia mengatakan bahwa adalah yang ada dan yang mungkin ada mensejarah, maka filsafat sejarah adalah Vegelianism. Tapi ada yang ditentukan dengan sifat, misalnya benda dalam pikir bersifat ideal, maka filsafatnya bernama idealisme. Ideal itu tetap, alirannya bersesuaian dengan permenidesialism. Plato sejalan dengan permenides. Bilangan itu tetap karena berada di dalam pikiran. Bilangan yang ada di luar pikiran itu adalah meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Bilangan lima bersifat plural, lima yang hijau, lima yang tebal, lima yang tipis, maka nama filsafatnya adalah realisme, tokohnya adalah Aristoteles.
          Filsafat juga ada yang diberi nama sesuai dengan aktifitasnya, misalnya bertanya. Soctares menemukan filsafatnya dimulai dari bertanya. Nama filsafatnya bernama dialektism. Kalau yang benar satu maka namanya monoisme, monoisme itu adalah Tuhan. Sedangkan kalau yang benar banyak yaitu urusan dunia. Pikiran itu dunia. Hati itu satu. Maka dunia itu bersifat plural, pluralism. Contohnya Jepang, mereka mempunyai banyak Tuhan misalnya Dewa Matahari, Dewa Laut dan sebagainya. Namun jika yang benar itu ada dua, yiatu benar dan salah maka alirannya bernama dualisme. Jika ukuran kebenaran adalah diriku maka bersifat subjektifism, namun jika diriku mengakui pendapat orang lain maka bersifat objektifism.
          Manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan menentukan. Maka determine absolute adalah Tuhan. Orang yang suka menentukan sifat namanya determinis, misalnya adalah seorang politikus. Melihat, memikirkan adalah kegiatan determine. Determine sejalan dengan reduksi. Reduksi itu memilih, sedangkan kodrat manusia itu adalah memilih dan terpilih. Reduksi dan determine adalah metode yang sangat ampuh, namun bisa sangat berbahaya dan merugikan. Sangat berbahaya jika determine ini menutupi sifat yang lain, sehingga yang lain tidak berdaya. Duduk sama rendah berarti mencari kebenaran.
          Karena filsafat itu hidup, maka gunakan metode hidup untuk mempelajarinya. Metode hidup adalah bergaul, berinteraksi, membaca terus menerus. Jangan pernah menghafal, namun dalami setiap kalimat yang ada dalam filsafat. Filsafat bersifat transenden, yaitu diluar terbatas. Dewa itu yang ada dan yang mungkin ada terhadap sifat-sifatnya. Belajar filsafat itu adalah mempelajari komunikasinya para dewa. Filsafat itu berdimensi-dimensi sehingga filsafat itu tidak mudah. Misalnya dalam bahasa Jawa kata madang, maem, mangan digunakan oleh orang awam, sedangkan para dewa menggunakan kata dhahar. Orang yang bodoh adalah orang yang tidak tahu tata krama. Maka berfilsafat itu adalah sopan santun terhadap apa yang ada dan yang mungkin ada.
          Matematika itu benar ketika sedang dipikirkan namun ketika ditulis menjadi salah, misalnya 4 tidak sama dengan 4. Ucapan itu terbatas. Filsafat itu kontradiksi, namun kontradiksi dalam matematika dan filsafat itu berbeda. Dalam filsafat jika tidak bertanya dan berpikir maka dianggap tidak ada.
          Filsafat berbahaya ketika tidak ditempatkan pada konteksnya. Berbahaya jika orang berfilsafat itu parsial dan tidak kontekstual, sepenggal-sepenggal dan tidak utuh. Kalau utuh itu maka adil. Filsafat itu relfektif bagi orang dewasa dan mampu memikirkan. Tua belum tentu dewasa pemikirannya.