Perkuliahan filesafat pendidikan
matematika oleh Prof. Dr. Marsigit M.A, pada hari Senin tanggal 17 Desember 2012
dimulai dengan tes jawab singkat tentang filsafat. Setelah selesai, perkuliahan
dilanjutkan dengan tanya jawab filsafat. Berikut adalah ringkasan tanya jawab
antara mahasiswa dengan Prof. Dr. Marsigit M.A,:
1.
Lina Dwi Aris : Apa yang dimaksud
dengan angin dan hakekatnya?
Jawab : Dalam filsafat suatu objek itu berdimensi.
Dimensi yang paling primitif adalah dengan intuisi yaitu misal sejak kapan
mengenal. Jika kamu tidak dapat menjawab sejak kapan kamu mengenal angin, maka
kamu termasuk kaum intusionisme. Intuisi sangat penting di dalam hidup ini
karena 90% dalam hidup kita menggunakan intuisi. Seperti kata enak, besar,
kecil, banyak dll adalah jenis kata yang diperoleh melalui intuisi. Interaksi
kita dengan orang adalah upaya untuk memperoleh pemahaman intuisi, kemudian
terbentuk di dalam pikiran. Dala berfilsafat ada empat langkah yaitu material,
formal, normatif, dan spiritual. Angin secara formal disebut juga sebagai
badai, angin ribut atau topan. Dalam normatif angin adalah angin secara
geografi yaitu angin adalah pergerakan. Secara spiritual pengertian angin di
dalam kitab suci.
2. Eka Budiarti: Apa hakekat dari perceraian dalam kehidupan?
Jawab: Bercerai tidak bisa dilihat dalam kehidupan
sehari-hari tanpa melihat dokumennya. Secara spiritual, Tuhan tidak menyukai
orang yang bercerai. Secara formal, perceraian diatur dalam undang-undang.
Secara normatif, bercerai itu mengenai baik buruk suatu perceraian. Perceraian
sangat perlu didefinisikan sebab sebagai dasar hukum berikutnya yaitu tentang
harta gono gini.
3. Nurmanita Prima : Jika dalam suatu kejadian ada seseorang telah menikah,
mana yang lebih diutamakan antara pasangan hidup kita dan orangtua kita?
Jawab: Yang diutamakan adalah komunikasi. Komunikasi
disini maksudnya adalah agar hubungan tetap terjalin dengan baik, maka kita
gunakan komunikasi dalam berinteraksi dengan semua orang termasuk pasangan dan
orangtua kita.
4. Conny Devilita: Apa hakekat kepercayaan dan keyakinan dalam tinjauan agama?
Jawab: Ada term atau pengertian yang berkembang
misal Aceng Fikri yang telah berkonotasi negatif. Demikian juga dengan
kepercayaan, bahwa kedua kata ini yaitu kepercayaan dan keyakinan mempunyai
arti yang disamakan. Dalam peraturan perundang-undangan juga telah disebutkan
tentang aliran kepercayaan. Secara spiritual saya lebih memilih kata keyakinan
untuk merepresentasikan agama kita.
5. Rudy Prasetyo: Bagaimana menghadapi kekalahan agar tidak semakin terpuruk?
Jawab: Orang yang dapat menghibur orang yang sedang
terpuruk adalah apabila pangkatnya lebih tingg didengarkan agar penghiburannya.
Dalam menghadapi kekalahan maka hendaknya kita selalu berusaha dan berdoa.
Kegagalan dapat digunakan sebagai motivasi untuk bangkit, berjuang dan bertahan
di dalam hidup ini. Menumbuhkan semangat ketika gagal adalah dengan
berkomunikasi dengan orangtua atau teman dekat.
6. Tri Wahyuni: Mengapa ada pro dan kontra? Mengapa bisa begitu?
Jawab: Dua hal tersebut adalah kodrat. Seperti, siang dan
malam, laki-laki dan perempuan. Di dalam hidup memang harus ada pro dan kontra.
Pro dan kontra didalam pikiran adalah ilmu, jika di dalam hati itu adalah
godaan setan.
7. Yunia Indri: Mana yang disebut dengan dewa antara orangtua dan anak muda?
Apa ciri-ciri dewa?
Jawab: Dewa itu sesuai dengan ruang dan waktu. Setiap
yang ada dan yang mungkin ada dapat disebut sebagai dewa. Antara orangtua dan
anak muda ada hal yang tidak bisa dikalahkan oleh anak muda dari orangtua yaitu
usia. Sekali kita bisa mengejar usia orangtua maka kita tidak akan bisa
kembali. Oleh karena itu janganlah kita sombong.
8. Ermitasari :Mengapa banyak gejala alam yang semakin kompleks?
Jawab: Sebagai orangtua semakin pikun maka semakin
sederhana karena semakin banyak yang dilupakan. Bagi kita semakin kompleks,
maka semakin paham pula pemahaman kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar