Laman

Kamis, 06 Oktober 2011

LESSON STUDY: Promoting Student Thinking on the Concept of Least Common Multiple (LCM) Through Realistic Approach in the 4th Grade of Primary Mathematics Teaching

By : Marsigit, Atmini Dhoruri, Sugiman, Ali Mahmudi (The State University of Yogyakarta, Indonesia)
 Reviewed by : Arlian Bety Anjaswari ( Mathematics Education Reguler 2009 at http://arlianbety.blogspot.com )

Dalam Standar Nasional untuk isi Baru Sekolah Kurikulum Berbasis Matematika kami untuk Sekolah Dasar, dinyatakan bahwa matematika adalah ilmu universal dan merupakan dasar dari ilmu-ilmu lainnya. Saat ini prestasi menarik di bidang teknologi informasi dan mata pelajaran lainnya adalah efek dari prestasi yang baik dalam matematika. Oleh karena itu, untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik itu kebutuhan prestasi yang baik dalam matematika sejak muda. Dalam Garis Panduan untuk mengembangkan Kurikulum Berbasis Sekolah, dinyatakan bahwa matematika di sekolah dasar memiliki fungsi untuk mendorong siswa untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan mampu berkolaborasi dengan orang lain. Mereka kompetensi yang dibutuhkan untuk para siswa agar mereka bisa mendapatkan, akses dan menggunakan informasi untuk mempertahankan hidup mereka. Berpikir matematika didefinisikan sebagai kegiatan siswa untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika dalam yang melibatkan menggunakan simbol, tabel, diagram dan sumber-sumber lain di lain bahwa siswa mampu memecahkan masalah mereka.
Dua poin penting tentang pandangan yang matematika harus dihubungkan ke realitas dan matematika sebagai aktivitas manusia. Pertama, matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan setiap situasi kehidupan sehari-hari. Namun, kata 'realistis' bukan hanya merujuk untuk koneksi dengan dunia nyata, tetapi juga merujuk pada situasi masalah yang nyata dalam pikiran siswa (Zulkardi, 2006). Kedua, gagasan matematika ditekankan sebagai aktivitas manusia. Matematika pendidikan mengatur sebagai proses reinvention, dimana siswa dapat mengalami proses yang sama dibandingkan dengan proses yang diciptakan matematika. Arti dari penemuan adalah langkah-langkah dalam proses belajar sambil makna dipandu adalah lingkungan instruksional dari proses pembelajaran. Selain itu, prinsip reinvention juga dapat terinspirasi oleh prosedur solusi informal. Strategi informal siswa sering dapat diartikan sebagai mengantisipasi prosedur formal lebih (Zulkardi, 2006).
Guru kelas mengatur sebagai proses reinvention (De Lange, 1996, di Zulkardi, 2006) bahwa adalah langkah LCM belajar dengan mengembangkan misalnya lingkungan instruksional membiarkan siswa untuk secara bebas memilih dan mengembangkan metode dan alat bantu untuk memecahkan masalah. Guru membiarkan siswa untuk bekerja secara individu dan dalam kelompok yang kurang formal untuk melakukan matematika yang horisontal, dan kemudian mengantisipasi struktur untuk meningkatkan kegiatan matematika yang lebih formal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar