Laman

Minggu, 09 Oktober 2011

Supporting Evidences And Monitoring To Develop School-Based Curriculum For Junior High School Mathematics In Indonesia

By : Dr. Marsigit MA
Reviewed by : Arlian Bety Anjaswari ( Mathematics Education Reguler 2009 at http://arlianbety.blogspot.com )

Kami merasa bahwa pengembangan kurikulum membutuhkan komprehensif dan mendalam studi tentang semua aspek yang terlibat, setidaknya ada enam prinsip sebagai panduan (Marsigit, 2003):
  1. kesempatan untuk belajar matematika untuk semua
  2. kurikulum bukanlah sekedar kumpulan materi tetapi harus mencerminkan kegiatan matematika koheren
  3. mengajar belajar matematika membutuhkan teori yang menyeluruh tentang kegiatan siswa, mereka kesiapan untuk belajar dan peran guru memfasilitasi mereka belajar
  4. kesempatan kepada pembelajar untuk mengembangkan konsep matematika mereka
  5. kebutuhan untuk mengembangkan penilaian tertanam untuk proses belajar mengajar
  6. menggunakan berbagai jenis sumber belajar mengajar.

Mukminan dkk, (2002) menjelaskan bahwa kurikulum berbasis sekolah untuk SMP sekolah menekankan pada kompetensi siswa, karena itu, pemerintah pusat telah mengembangkan standar nasional bagi mereka. Standar Kompetensi Nasional ini kemudian menjadi diuraikan menjadi Kompetensi Dasar-itu adalah kompetensi minimal yang harus dilakukan oleh para siswa, yang meliputi afektif, kognitif dan psikomotor kompetensi. Dengan demikian, Pemerintah Indonesia telah mengembangkan Pembelajaran dan pengajaran kontekstual sebagai salah satu pendekatan untuk mendukung implementasi Berbasis Sekolah Kurikulum itu berarti bahwa pemerintah mendorong para guru untuk mengembangkan siswa keterampilan hidup dengan optimal menggunakan lingkungan untuk mendukung kegiatan siswa.

Program monitoring telah ditetapkan menyebar ke beberapa wilayah yang berbeda provinsi yang berbeda, untuk menyelidiki dan mengidentifikasi sejauh mana kekuatan, kelemahan, dan kendala dari pelaksanaan kurikulum baru. Ada ditemukan bahwa : 
  1. banyak guru masih memiliki masalah dalam melaksanakan Standar Kompetensi Nasional dan Dasar Kompetensi dalam proses belajar mengajar matematika
  2. banyak guru masih memiliki kesulitan dalam mengembangkan berbagai jenis Lembar kerja Siswa
  3. guru masih memiliki kesulitan dalam mengembangkan masalah kontekstual matematika
  4. banyak guru masih memiliki kesulitan dalam mengembangkan berbagai jenis alat-alat peraga
  5. siswa lebih bahagia dalam belajar matematika, khususnya dalam diskusi kelompok
  6. beberapa guru merasa bahwa Diskusi, Kerja Praktis, dan Pekerjaan Investigational metode penting dari mengajar matematika yang dapat mendukung kurikulum berbasis sekolah untuk matematika di SMP.

Hasil dari program pemantauan menunjukkan bahwa : 
  1. sosialisasi kurikulum baru perlu ditingkatkan
  2. partisipasi guru, guru kepala dan supervisor perlu ditingkatkan
  3. yang mendukung sumber daya untuk kurikulum baru perlu dikembangkan secara ekstensif
  4. perlu mempromosikan penelitian berbasis kelas untuk guru sebagai bagian dari kegiatan pengajaran mereka, perlu untuk menyebarkan konsep-konsep dan teori-teori serta paradigma saat ini mengajar matematika belajar
  5. kendala pelaksanaan kurikulum baru yang meliputi pembatasan fasilitas pendidikan dan media serta keterbatasan anggaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar