Laman

Minggu, 06 November 2011

Stimulating Primary Mathematics Group-Discussion

By : Shisumi Shimizu (Institute of Education, Tsukuba University, Japan) and Dr. Marsigit M.A
Reviewed by : Arlian Bety Anjaswari (Mathematics Education Reguler 2009 at http://arlianbety.blogspot.com )

Mengamati perilaku siswa ketika mereka berinteraksi dengan benda-benda di sekitarnya atau orang, mungkin menjadi titik awal untuk membahas tentang mekanisme pembangunan mereka. Dalam interaksi ia mungkin melihat objek, memegang itu, mendengarkan suara atau berbicara dengan orang; lebih dari sekedar ini, ia juga dapat mengkategorikan, menghafal atau bahkan membuat rencana untuk aktivitas tertentu.

Diskusi kelompok kecil dapat dianggap sebagai budaya merupakan seperangkat kegiatan yang diselenggarakan dan disediakan oleh guru yang mencoba untuk mendorong anak-anak untuk mengkomunikasikan konsep mereka kepada orang lain. Banyak kegiatan kelompok kecil yang fleksibel dan tidak memiliki titik akhir yang jelas yang ditentukan oleh guru. Diskusi kelompok kecil menawarkan konteks yang menarik di mana untuk mengeksplorasi partisipasi anak berinteraksi antara yang lain dalam kegiatan alami berakhir terbuka. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk secara aktif meningkatkan praktek matematika, mengajar berdasarkan posisi ideal dari model yang baik dari mengajar matematika primer dan atas dasar asumsi bahwa guru dapat belajar dan menciptakan pengetahuan melalui pengalaman konkret dan mengamati dan merefleksikan pengalaman itu. Manfaat mencolok dari penelitian ini karena itu adalah bahwa pemahaman guru dan situasi proses belajar mengajar harus ditingkatkan.

Penelitian tersebut meliputi tindakan berikut (Zuber dan Skerrit, 1992): mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar matematika, merancang strategi untuk memecahkan masalah sebagai hasil simetris komunikasi antara peneliti dan guru, implementasi dan pengujian strategi, mengevaluasi efektivitas strategi, mencerminkan hasil, tiba pada kesimpulan dan / atau masalah baru diidentifikasi, mengulangi siklus sampai mereka adalah dengan praktek ditingkatkan, melaporkan temuan.

Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti menemukan bahwa jika guru memiliki persiapan yang baik dan mengembangkan beberapa skema untuk mengajar, para siswa berperan sebagai konstruktor dari pengetahuan mereka menjadi jelas. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa anak tidak hanya melakukan kegiatan di bawah bimbingan guru. Mereka mampu mengembangkan kegiatan mereka berdasarkan pengaruh pada arah dan fokus kegiatan sendiri. Dengan mengamati pada transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya yang perhatian peneliti menemukan bahwa untuk beberapa lembar kerja yang dikembangkan oleh guru telah mempengaruhi jalannya kegiatan dan telah memulai dengan berbagai percakapan interaksi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kita dapat menafsirkan peran guru melalui perspektif siswa tentang interaksi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui penelitian tindakan kelas siswa tidak hanya menjadi pembelajar aktif tetapi juga sebagai konstruktor hidup pengetahuan mereka sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar